Minggu, 28 Agustus 2016

Komunitas Pelestari Sepakat Adakan Malam Pusaka di Lasem

Komunitas Pelestari Lasem sedang berkumpul di Tasiksono

Lasem-Sabtu (27/08/2016), ada ritual sedekah bumi di Desa Tasiksono, Lasem. Ada pagelaran ketoprak sebagai malam puncak sedekah bumi. Seperti acara sedekah bumi lainnya di Lasem, di Tasiksono hampir setiap rumah juga menyajikan berbagai jajanan guna menyambut tamu yang datang berkunjung untuk menjalin silaturami. Malam itu jajanan yang disajikan di rumah Bayan Rukan berupa tape ketan, nogosari, kacang rebus, pisang susu, dan tak lupa dumbek sebagai icon kuliner sedekah bumi. Sedekah Bumi bagi masyarakat Lasem dan sekitarnya merupakan hari yang spesial untuk berkunjung di acara yang termasuk pusaka budaya tersebut.

Tepat di malam puncak pagelaran sedekah bumi Desa Tasiksono, beberapa komunitas pelestari dari Lasem, Rembang dan Pamotan mengadakan pertemuan di Rumah Bayan Rukan. Komunitas yang hadir antara lain; Paguyuban Pelestari Pusaka Bhre Lasem, Lasem Creative Heritage Society, Rembang Heritage Society, Karang Taruna Desa Ngemplak “Ira Adhimukti”, dan Komunitas Rumah Baca Pamotan. Tujuan pertemuan tersebut ingin mengadakan malam Pusaka di Desa Ngamplak Lasem.

“Desa Ngemplak itu memiliki banyak sekali pusakanya yang wajib dilestarikan. Misalnya ada Situs Kepatihan yang merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit, itu berada di Ngemplak. Selain itu juga pernah ditemukan beberapa arca di sana. Kemudian ada rumah-rumah kuno di Ngemplak yang usianya di di atas 100 tahun itu juga termasuk situs pusaka, dan Balar (Balai Arkeologi) juga pernah mendata itu,” ujar Mathoya ketua Paguyuban Pelestari Pusaka Bhre Lasem, menerangkan banyaknya situs pusaka di Ngemplak.

“Sekarang itu sudah saatnya teman-teman muda di Lasem mengenal dan ikut melestarikan pusaka di sekitarnya. Pusaka di Lasem itu sangat banyak sekali, ada pusaka budaya, pusaka alam dan pusaka saujana. Pusaka-pusaka itu antaranya; pusaka situs-situs bersejarah, pusaka bangunan-bangunan kuno, pusaka bahari, dan lainnnya,” tambah Baskoro dari Rembang Heritage Society, mengungkapkan keistimewaan Lasem.

Sesuai kesepakatan, Malam Pusaka Ngemplak akan dilaksanakan pada 17 September 2016 bertempat di Balai Desa Ngemplak. Malam Pusaka Ngemplak ini akan diselenggrakan oleh pemuda karang taruna “Ira Adhimukti” Desa Ngemplak dan bekerjasama dengan Paguyuban Pelestari Pusaka Bhre Lasem, dan komunitas pelestari lainnya.

Malam Pusaka adalah sebuah acara yang diinisiasi oleh Paguyuban Pelestari Pusaka Bhre Lasem sejak tahun 2013 untuk membicarakan pusaka-pusaka desa di Lasem dan sekitarnya. Malam Pusaka juga akan menampilkan pusaka-pusaka budaya berupa pertunjukan seni yang khas di desa tersebut. Tujuan dari penyelenggaraan Malam Pusaka sendiri adalah sebagai media pengenalan pusaka-pusaka dan aktivitas pelestarian di desa tertentu. Selain itu juga sebagai upaya mengajak masyarakat untuk melestarikan pusaka-pusaka yang dimiliki desanya. Selama ini ada beberapa desa yang sudah menyelenggarakan malam pusaka antara lain; Desa Sriombo, Desa Tasiksono, Desa Dasun, Desa Gedongmulyo dan kedepan Desa Ngemplak.

Dalam pertemuan yang dihadiri 23 orang tersebut, selain membahas Malam Pusaka di Ngemplak, juga membicarakan tentang rencana Jelajah Pusaka Bahari Dasun pada tanggal 16 Desember 2016. Sujarwo, selaku Kepala Desa Dasun menyambut baik acara yang bermaksud mengenalkan pusaka-pusaka bahari Dasun dan pelestariannya tersebut.

“Dasun memiliki potensi pusaka yang luar biasa. Ada sungai dan pantai yang sangat indah serta beberapa pusaka bahari lainnya yang wajib dilestarikan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Rencana Jelajah Pusaka Bahari Dasun ini saya sambut baik, karena juga senada dengan program “Samudro Welo” yang akan kami canangkan.” sambut Sujarwo mendukung Jelajah Pusaka Bahari Dasun 2016.[ean]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar